Jumat, 16 September 2016

SELULER

Dua tahun ke belakang iPhone 4 masih berupa barang mewah sebelum kehadirannya digantikan oleh iPhone 5 dan disusul oleh adiknya iPhone6. Kini iPhone 4 sudah menjadi telepon seluler kelas menengah ke bawah. Karena hanya dengan uang Rp.800.000,- saja kita sudah bisa memilikinya.

Sebenarnya tulisan ini berkaitan dengan semakin tidak adanya keberpihakan provider seluler di negara ini terhadap pelanggannya yang notabene lebih banyak berasal dari kelas menengah kebawah.  Mengapa saya mengatakan demikian?

Ambil contoh provider selular yang saya gunakan saat ini (tanpa perlu menyebutnya). Ketika akan membeli paket data, provider akan menawarkan begitu banyak pilihan. Dari yang berbonus paket data, paket telepon gratis (walaupun penggunaannya hanya khusus penjaga malam.. hehehe) hingga berhadiah kendaraan bermotor. Dan begitu dilihat isi dari paket tersebut, menurut pendapat saya sungguh sangat merugikan. Karena dalam paket tersebut tertulis: “Beli G***** Rp49rb utk 100MB + 1GB 4G + 1GB VIDEO utk 30hari + pulsa **** Rp49rb”.

Dengan uang sebesar limapuluhribu rupiah kurang seribu rupiah, pelanggan hanya mendapat quota data 100MB pada jaringan 3G, sisanya 1GB pada jaringan 4G dan 1GB untuk video streaming. Sedangkan telepon selular yang saya gunakan masih berada di jaringan 3G dan bukan 4G.

Kalau saya gunakan pun mungkin hanya cukup untuk chat melalui whatsapp atau messenger selama beberapa hari saja. Beberapa lama kemudian akan ada pemberitahuan via sms: “kuota internet anda akan habis. Selanjutnya akan dikenakan tarif normal”.

Lalu apa untungnya buat saya? Quota data 4G 1GB dan video streaming menguap begitu saja.


Entah apa yang ada di pikiran para pengelola layanan seluler negeri ini? Apakah mereka tidak pernah berpikir bahwa tidak semua pelanggan mereka adalah pemilik telepon selular berjaringan 4G? Apakah mereka tidak takut kehilangan pelanggan karena memilih provider lain yang menawarkan tarif flat di jaringan 3G saja? Dan menurut saya lagi, negeri ini belum siap dalam hal infrastruktur seluler berbasis 4G karena masih banyak sekali blind spot atau titik-titik dimana telepon seluler sering kehilangan signal.

Ya sudahlah….


Akhirnya saya memutuskan menggunakan provider lain guna menunjang pekerjaan saya yang memang sangat membutuhkan jaringan internet. Sedangkan provider yang lama hanya digunakan untuk telepon dan sms saja karena saya enggan mengganti nomor telepon yang sudah tersebar ke semua sahabat dan keluarga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar